Hacker Anonymous, mendengar namanya saja langsung kebayang peretas jempolan yang mampu bobol sistem keamanan internet situs mana pun. Tak ada web perusahaan yang tak mampu dijebol Anonymous. Namun, nampaknya Anonymous tak berkutik di Korea Utara.
Anonymous mampu menjebol perusahaan top macam Sony dan Mastercard. Kelompok peretas anonim ini miliki rekam jejak 'prestasi' yang tidak sepele. Aksi mereka kerap dilancarkan pada kelompok yang dirasa keluarkan kebijakan yang tidak sesuai atau disetujui.
Saat konflik Israel Palestina tahun lalu, Anonymous juga memborbardir situs-situs Israel. Karena ini kelompok anonim, maka asal usul serta jatidiri mereka sukar untuk dilacak. Tatkala perseteruan antara Indonesia vs Malaysia juga menyebut representasi Anonymous dari negeri masing-masing.
Kembali ke soal Anonymous di Korea Utara, pernah suatu ketika mereka layangkan aksi untuk melumpuhkan jaringan internet negeri Komunis itu. Pada bulan Juni 2013 lalu, Anonymous targetkan untuk bisa masuk dan mengakses fasilitas militer termasuk sistem pengendali hulu nuklir.
Akan tetapi serangan yang ada mental. Alih-alih bisa masuk, pemerintah Korea Utara lewat pasukan sibernya mampu menangkal semua serangan. Jika pun berhasil, hanya sejumlah situs yang mampu di-deface oleh Anonymous.
Korea Utara adalah salah satu negara yang miliki regulasi cukup ketat soal internet selain China. Bahkan, mereka miliki tentara cyber khusus yang jumlahnya capai 3 ribu personil. Mereka miliki keahlian khusus untuk menangkis segala serangan yang terjadi di jagat maya.
Meski Anonymous menklaim telah mencuri sejumlah dokumen namun hal itu masih belum bisa dibuktikan. Kontrol internet ketat di negara tertentu adalah sebuah bentuk kebijakan untuk mengawasi perilaku serta aktivitas netizen kala berinteraksi di dunia maya. Di negara lain mungkin bebas namun di Korea Utara sangat terbatas.
(Source)