Pada 22 November 2013 kemarin, perseteruan Apple vs Samsung dianggap banyak pihak telah memasuki tahap final. Dan sial bagi Samsung, 'pengadilan final' ini dimenangkan oleh Apple.
![[imagetag]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_s3-dn0YASkjjwdDad86oHb8oOCiTYZmAaGPx4tqE-UgF__Ge_FwBuTz40o_BvJ1xRWGXKpEFd5ajRb7K124EP7itM1QuOREUKJEZZIt4j8L6PRV_J6x3HqiU22FpGXioL-SWvnZsnhaTd8aSCUA2J39fvGuiGKCovux54_FoYIryuIO76W3uTWnbuOauT9GgzwpG64cnh86hm_jvs-iTgXZdF2HmnUTtyPh-ftSZ4WeiFYrzO3iA9W0HJflrJGc9x5BYK7d97ViPwkSP14FWG2=s0-d)
Delapan juri di Pengadilan California telah memutuskan bahwa sejumlah produk Samsung terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar hak paten smartphone dan tablet yang dimiliki Apple.
Pengadilan California memutuskan agar Samsung membayar USD 290 juta kepada Apple, atau sekitar Rp 3,4 triliun.
Kemenangan besar yang diraih oleh Apple selama 'berperang' dengan Samsung yang berlangsung sejak 2011 lalu itu ternyata menghabiskan dana yang cukup besar.
Menurut laporan Reuters yang dilansir laman Zee News India, Senin (9/12/2013), pertarungan hukum antara Apple dan Samsung turut melibatkan banyak pengacara papan atas.
Apple bahkan diperkirakan harus menghabiskan total dana sebesar USD 60 juta atau sekitar Rp 7 milyaran hanya untuk membayar tim pengacaranya.
Seperti yang diketahui, Apple memang tak tanggung-tanggung dalam memilih kuasa hukumnya. Untuk menghadapi Samsung, Apple menggunakan jasa biro hukum ternama dunia yang berbasis di San Fransisco, Morrison & Foerster.
Morrison & Foerster saat ini dikenal mewakili urusan hukum banyak perusahaan raksasa dunia. Mereka memiliki lebih dari 1000 pengacara dan 17 kantor cabang di berbagai penjuru dunia.
AW/L6
~Source~